Selasa, 12 Juni 2012

TUGAS KAUM REVOLUSIONER MUDA INDONESIA



Mungkin, ketika anda membaca essay atau tulisan saya ini, ragaku sudah menyatu dengan alam semesta, namun ruh idealismeku laksana bahan bakar bagi mereka yang berjiwa kiri, yang selalu punya semangat anti-kemapanan, yang punya nyali buat mendobrak kondisi status quo yang berupa penindasan struktural (berkelas-kelas) sistemik kepada kaum proletar, yang cerdas punya analisis buat merumuskan strategi jitu buat merealiasikan cita-cita luhur kita bersama yang berupa menghadirkan sorgaloka sosialisme yang ada di kehidupan nyata manusia, kaum yang dinamis yang mengabdikan jiwanya buat membela perbaikan nasib rakyat proletar/marhaen.
Namun ini bukanlah tugas ringan yang diletakan di pundak kita bersama untuk kita pikul, karena kita akan berhadapan dengan kaum konservatif yang ingin melanggengkan kekuasaannya dengan kebobrokan moralnya. Mereka berusaha melanggengkan kekuasaannya yang menindas kaum proletar dengan bermodalkan kapital, sedangkan kita ingin mendobraknya hanya dengan modal semangat yang menyala-nyala, seperti semangatnya nabi Isa yang bahkan demi niat revolusionernya sampai mati di tiang salib, atau semangat dan kelihaian Nabi Muhammad, yang tak kenal menyerah untuk melawan kaum qurays dengan cara yang fleksibel, ialah hijrah ke Madinah dulu buat kembali ke Mekah untuk menaklukannya, atau kerasnya hati VI. Lenin yang bak singa tak pernah pantang buat menyerah buat melancarkan bolsyewik Russia, atau heroiknya keberanian Rosa Luxemburgo, seorang perempuan marxis Jerman yang dengan penuh semangat selalu membakar api perlawanan terhadap kaum kapitalis status quo.
Namun kita kaum materialis realistis, yang sadar akan tugas-tugas kita di dunia dimana kita hidup, yang merasa terpanggil jiwanya buat membela kaum miskin proletar, sehingga kita coba rumuskan tugas dan langkah-langkah kita.
Yang pertama, kita coba bebaskan kaum proletar/marhaen dari candunya, ialah cengkeraman kepercayaaan supernatural yang membuat mereka terbelenggu, yang membuat mereka irasional, yang membuat mereka pasrah dengan takdir kehidupannya sehingga membuat mereka sulit untuk bersatu buat kekuatan aksi massa, yang membuat mereka pasrah dengan status kelas sosialnya yang sesungguhnya menghadirkan ketidakadilan buat mereka, yang membuat mereka teralienasi dari kehidupannya, yang membuat mereka kehilangan freewill, dan yang membuat mereka sulit bangkit.
Yang kedua, kita buat partai sosalis indonesia yang dipimpin oleh mereka para pemuda-pemuda yang berjiwa revolusioner, cerdas, inovatif, humanis, dinamis, dan kreatif. Merekalah yang akan menjadi garda depan buat perjuangan demokratis di tingkat parlemen.
Dunia ini sungguh carut marut, sehingga kebobrokan kekuasaan akan selalu ada di muka bumi ini. Namun kita bukanlah kaum pengecut yang diam saja melihat ketidakadilan dan kebobrokan moral yang selalu menghinggapi kekuasaan. Kita kaum yang punya nurani untuk bangkit melawan.
Tidak ada surga ghaib buat reward perjuangan kita, namun hakikat menjadi manusia untuk hidup dengan ketinggian akal budi adalah buat melawan ketidakadilan dan selalu berusaha menciptakan sorgaloka sosial di kehidupan yang real.
Perjuangan kita tetap akan bersifat duality, ialah perjuangan realistis dan perjuangan idealis. Pejuang realistis adalah mereka kaum aksi massa yang menyatu untuk menghimpun kekuatan dan melaksanakan aksi-aksi nyata melawan ketidakadilan dan penindasan, sedangkan mereka para pejuang yang ada di pihak idealis di partai kita bertugas membuat strategi, visi dan misi partai yang inovatif, kreatif, dinamis, buat kelanggengan perjuangan masa depan partai kita.
Landasan utama yang tak boleh ditinggalkan bagi comrade-comrade muda partai kita adalah sains dan teknologi, karena persaingan, konflik, dan kompetisi bersifat alamiah, dan sains dan teknologi adalah senjata ampuh untuk setidaknya survival pertahanan diri agar tidak digilas, ditindas, atau dikalahkan oleh mereka kaum kapitalis yang akan selalu berusaha melanggengkan kekuasaan mereka dengan sistem struktur sosial yang berupa ekonomi, politik, agama, budaya, ataupun belief system yang melemahkan semangat para revolusioner muda yang ingin menyelamatkan masa depan dunia dari ketidakadilan yang abadi.
Selamat berjoeang wahai kaum revolusioner moeda yang cerdas, inovatif, kreatif nan dinamis dan sangat membenci status quo yang dibalut dengan kebobrokan moral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar